Pada masa pandemi covid 19,tim
vertical rescue Indonesia terus melaksanakan kegiatan dengan mematuhi protokol
kesehatan.Sesuai program yang dicanangkan kegiatan ekspedisi 1000 jembatan
gantung untuk Indonesia,kali ini membangun jembatan ke 107 dan 108 di wilayah
provinsi Maluku. Sebagai informasi pembangunan jembatan merupakan sinergi
antara tim vertical rescue Indonesia,Bakrie amanah, DT peduli,komunitas
jembatan kasih Indonesia dengan dibantu oleh jajaran kodam XVI Pattimura,Korem
151 Binaiya dan Denzipur 5 Chakti Mandraguna.. Lokasi jembatan gantung ke 107
dibangun menghubungkan desa Neath dan desa Liang, Kecamatan Leksula, kabupaten
Buru Selatan, pulau Buru, provinsi Maluku.Pembangunan
jembatan gantung yang menghubungkan dua desa tersebut erat kaitanya dengan
mobilitas warga kedua desa,sebagaimanana diketahui untuk menuju kebun cengkih
warga masyarakat harus melalui sungai Nalbesi dengan aliran air cukup
deras,terlebih saat musim hujan.Selain itu untuk bersekolah pun anak anak harus
melalui sungai ini.Oleh karena itu sinergitas sponsor dengan tim vertical
rescue Indonesia serta TNI pada akhirnya berhasil membangun jembatan gantung di
lokasi tersebut.
Sebelum melakukan pembangunan
Jembatan, tim vertical rescue Indonesia melakukan survei pada tanggal 25
agustus 2020.Setelah melakukan survey maka pembangunan jembatan gantung mulai
dilaksanakan,tahap pertama ialah membawa bahan bahan untuk pembangunan jembatan
gantung,karena kondisi alam di wilayah tersebut.Material bahan dibawa dengan
menggunakan kapal laut.Sesampainya di Pulau Buru bahan bahan pembuat jembatan
segera di turunkan dari kapal laut,selanjutnya di bawa menuju lokasi
pembangunan jembatan.Pada saat pembangunan jembatan tim vertical rescue
Indonesia dibantu oleh segenap prajurit TNI yang berada di wilayah kodam XVI
Pattimura.Selain itu segenap masyarakat pun bahu membahu ikut membantu.Tim vertical
rescue Indonesia sebagai tim teknis pembangunan jembatan gantung telah
mempunyai pola baku dalam membangun jembatan gantung.Tidak mengherankan pola
pengerjaan di atur sedemikian rupa sehingga waktu pengerjaan menjadi tidak
lama.Hanya dibutuhkan waktu sekitar 8 hari kerja untuk menyelesaikan jembatan
gantung ke 107 dari rangkaian ekspedisi 1000 jembatan gantung untuk
Indonesia.Keberhasilan ini tidak terlepas dari bantuan para sponsor yaitu
bakrie amanah,DT Peduli hingga kodam XVI Pattimura,korem 151 binaiya serta
Denzipur 5 chakti mandraguna serta tentu saja segenap masyarakat desa neath dan
desa liang yang turut membantu.
Jembatan gantung ke 107 dinamakan
jembatan NKRI 1,diresmikan langsung oleh Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold
Ritiauw.Dalam sambutannya beliau menghimbau masyarakat untuk merawat jembatan
yang telah mempermudah akses masyarakat kedua desa tersebut.Jembatan gantung
tersebut bisa dilalui oleh 3 orang secara bergantian,hal ini merupakan standar
keselamatan yang di sarankan oleh tim vertical rescue Indonesia.Dengan
perawatan yang cukup baik jembatan ini bisa bertahan hingga 10 tahun bahkan
bisa di atas 10 tahun,dengan catatan setiap tahun dilakukan pengecekan mengenai
bagian bagian jembatan ooleh tim vertical rescue Indonesia.Dengan berdirinya
jembatan NKRI 1 maka akses masyarakat lebih mudah,sehingga diharapkan
kedepannya jembatan ini bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat kedua
desa menjadi lebih maju.
0 Comments